Minggu, 24 Januari 2016

Bagiku semuanya begitu indah tatkala angin malam nan sejuk menyelimuti langkah kita dibawah sinar bintang, di lantuni deguran ombak di tepi pantai.

Bagiku romantis bukanlah sebuah ciuman hangat dikening, melainkan cinta kasih yang begitu ikhlas diiringgi rasa percaya untuk saling menjaga.

Ketika sang malam suram dan mendung apakah itu bukan sebuah keromantisan? Bagiku itu masih sebuah keromantisan selama kita masih sanggup menceritakan semua itu dalam suatu langkah-langkah indah diserati komitmen yang indah.

Jarak yang jauh apakah itu tidak romantis? Bagiku itu juga sebuah keromantisan karena hidup ini begitu indah disertai dengan harapan untuk saling mengejar cita dan mimpi guna cinta dan kasih.

Malam ini kutau ada seorang pria menangis apakah itu tidak boleh? Boleh saja itu adalah tanda keromantisan jiwa, keromantisan hati, dan bagaimana hati ini begitu mudah merasakan rasa-rasa dari luar yang begitu sempurna.

Hari hari yang dihiasi kerinduan akan mengantarkan kita pada sebuah kehangatan, kehatan jiwa keteguhan hati. Berharap malam ini akan disambut oleh hari esok yang begitu indah.

Hari harus terus kita lewati, jalan kita berbeda tetapi menuju tujuan yang sama memetik sebuah bunga diujung jalan yang menyatukan dua jalan kita, kita harus jalan dan bertemu disana.

Suatu hari kita kan bersama menulis mimpi yang indah dalam suatu realita, mengharapkan sebuah kasih indah yang menghiasi hari-hari tanpa henti.

Menulis sebuah rasa hati malam ini begitu luar biasa, ditengah dinginnya malam. Tak ada yang lain lagi selain kamu dihatiku.

Tak ada kesimpulan yang diambil karena hanya ada kerinduan yang menghiasi balada kali ini, merebahkan badan tuk sambut hari esok.

Bagiku karya itu tak harus bagus, tak harus menarik, tapi yang penting menggambarkan jiwa, dengan kata-kata yang tak karuan dan itulah saya.



0 komentar: