Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih dan salam
takdzimku kepada presiden BEM KM Unnes 2015 saudara Muhammad Mugnil labib yang
menurut sebagaian mahasiswi Unnes nge-Hits badai kaya Aliando (red: itu dulu
pas belum 70 Kg) hehe, dan tak lupa Wakil Presiden BEM KM Unnes saudara Arif Muamar Wahid yang “gak
terlalu” nge-Hits nge-Hits amat, namun jangan salah dialah salah satu maestro
jalanan selain menteri aksi propaganda (red: Hanendya Disha) dan menko sospol
(red: Ulul Mukmin) yang karena kesempatannya, saya diberikan sebuah kesempatan
untuk membangun, berkarya, dan berkontribusi
di Universitas Negeri Semarang ini.
Kedua, ketika diawal sudah kuucapkan terima kasih yang
kedua ini saya ingin mengucapkan “thanks a lot” buat kakak-kakakku para Menko,
ada Kak Kasyfan yang selalu ada menemani, kak Umar yang selalu mengajarkan
nafas kekeluargaan, kak Ma’ruf yang selalu memberikan masukan yang futuristik,
dan Kak Ulul yang bisa nemenin saya “berkelahi”. Kalian adalah mentari yang
selalu ada menyinari ketika Pak Pres dan Pak Wapres galau akan wanitanya.
Ketiga, ketika ucapan terima kasih sudah digunakan,
thanks a lot sudah digunakan pula, kali ini saya ingin mengucapkan “matur nuwun”
kepada dua punggawa Kemenkoan Internal mas Dadang dan mas WAP, karena tanpamu
aku hanya “butiran debu” (red: ben rodo alay). Yang jelas ialah, bersama kalian
tahun yang penuh dengan perjuangan serta menguras waktu, tenaga, dan pikiran
saya ini terasa “anti-mainstream”. Ya, karena yang jelas meskipun kalian tak
seperti “nestle” yang ada manis-manisnya gitu, namun kalian seperti aqua yang
selalu menyehatkan.
Keempat, untuk nama-nama ini khusus saya ucapkan “ i miss
you berattt”. Untuk Putri yang insyaALLAH jadi sekda Kota
Semarang maap sering buat nangis. Harmonika punya banyak bintang yang berpijar. Untukmu Bima
lekaslah move on dari marfuah, wanita diluar sana masih banyak, ingat ya kalau
kamu jadi Kepala Daerah buatlah perpusakaan jalanan. Untukmu Vivi jangan
terlalu sering “sambat” banyak-banyak bersyukur deh (red: wkwkwk). Untukmu
Aminah, ciye yang backstreet diawal-awal masuk BEM, tapi hasilnya gak kan?,
jangan lupa gorengan kalo ke PKMU (red: hehe). Untukmu Nidia, eh kalo udah
dinihari tidur ya, jangan kebanyakan begadang. Untukmu Anisa, anak ini memang
bandel dari dulu jaman hima, ojo cemberut terus, wes duwe cowok baru kok (red:
:P). Untukmu Fajar, kutemukan potensimu dipertengahan musim, teruslah belajar
yah, doaku kamu jadi sekertaris dinas pendidikan deh (red: amin). Khusus Umi
yang telah berkhianat dengan berpaling menjadi sekertaris kabinet, tak doakan
jadian sama Bejo (red: Amin).
Kelima, untuk nama-nama ini saya juga ucapkan “i miss u
full”. Teruntuk, Niung, Hesti, Juli, Isfajar, Nunuk, Anita, dan Zizi, kalian
itu istimewa membawa rasa yang berbeda untuk Unnes yang di Ngaliyan sana. Yang
jelas, Seandaniya cinta itu bisa di copy paste akan ku copy cintanya Romeo dan
Juliet dan ku pastekan dihatiku dan hatimu.
Selanjutnya, teruntuk Keluargaku Tegal, Anisa, Dimas,
Kunni, Tari, dan Jova, maap gak bisa selalu ada, ongkosku tak sehebat cintaku
pada kalian (red: ngerayu). Intinya untuk keluargaku di Ngaliyan dan Tegal,
apapun yang terjadi kalau sedang di Cilacap mampir yah, ibuku siap masakin
steak daging bdak (red: hahaha), jadilah keluarga selamanya, meskipun jarak
memisahkan kita, tapi ingatlah dihati dan dipeta kita tak ada sejengkal kok (red:
hehe). Kalian semua hebat, kalian semua jempolan.
Untuk semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
mba Aminah cs, mas Septian cs, mba Putri cs, Mas Aji cs, mas Dimas cs, mas Kasyfan cs, mas Umar cs, mas Maruf cs, mas Ulul beserta sindikat, mas Dadang cs, mas WAP
cs, mas Amri cs, mas Memble cs, mas Abid cs, mas Farchan cs, mas Lutfi cs, mas
Nurul cs, mas Wahyu cs, mas hanen cs, mas Eksan cs. Saya menyadari,
lama-kelamaan rasa cinta ini terus tumbuh, dan alasan “besar” inilah yang
membuat saya terus bertahan hingga detik ini. Sederhana sih, karena saya suka
warna dan komposisinya. Rasa cinta bisa jadi tumbuh karena biasa, sedikit
dipaksa supaya nilai-nilai yang dimiliki bisa berasa (red: rapat ojo podo
telatan maneh). Komposisi dan warna yang luar biasa ini mengajarkan kedewasaan,
mengantarkan pada zona yang berbeda. Tak pernah merasakan nyamannya suasana
kos. Terus berpetualang dalam dinamika permasalahan. Ya, saya sadar saya suka membuat
masalah, saya tahu waktu yang disediakan hanya sebentar pula.
Terima kasih BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora Perubahan,
yang telah membuat kita semua jatuh bangun karena super padatnya agenda, deadline
kegiatan yang memuakan hingga terakhirpun terbentuklah kementerian perkap yang
digawangi oleh Faro. Disini saya berlatih untuk bersosialisasi dengan banyak
kalangan, membumi diantara langit, ya demikianlah bahasa alaynya. BEM KM Unnes
2015 Kabinet Gelora Perubahan memberi banyak pelajaran hidup, menemukan arti
dari kekeluargaan. Bagaikan Erman dan Tasyia, BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora
Perubahan itu Never Ending Story
(red: hehe ojo baper ahh).
Sudahlah jangan lama-lama ceritanya entar “Baper” I love
you BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora Perubahan. Thank you for this chance that
given to me. Ayo, kapan makan ditampah lagi, karokean lagi dan ngerjain orang
lagi. Sumpah, hidup tanpa ngerjain orang itu, kaya mau makan eh nasinya abis.
Entahlah gak jelas hahaha.
Ketika ku datang atas nama hati yang tergerak dan pengabdian penuh cinta. Ku berupaya berjuang sampai batas ku tak mampu lagi bergerak. Kemudian akupun temukan keluarga baru. Keluarga Perubahan!
0 komentar:
Posting Komentar