Kamis, 21 Januari 2016



Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih dan salam takdzimku kepada presiden BEM KM Unnes 2015 saudara Muhammad Mugnil labib yang menurut sebagaian mahasiswi Unnes nge-Hits badai kaya Aliando (red: itu dulu pas belum 70 Kg) hehe, dan tak lupa Wakil Presiden  BEM KM Unnes saudara Arif Muamar Wahid yang “gak terlalu” nge-Hits nge-Hits amat, namun jangan salah dialah salah satu maestro jalanan selain menteri aksi propaganda (red: Hanendya Disha) dan menko sospol (red: Ulul Mukmin) yang karena kesempatannya, saya diberikan sebuah kesempatan untuk membangun, berkarya, dan berkontribusi di Universitas Negeri Semarang ini.

Kedua, ketika diawal sudah kuucapkan terima kasih yang kedua ini saya ingin mengucapkan “thanks a lot” buat kakak-kakakku para Menko, ada Kak Kasyfan yang selalu ada menemani, kak Umar yang selalu mengajarkan nafas kekeluargaan, kak Ma’ruf yang selalu memberikan masukan yang futuristik, dan Kak Ulul yang bisa nemenin saya “berkelahi”. Kalian adalah mentari yang selalu ada menyinari ketika Pak Pres dan Pak Wapres galau akan wanitanya.

Ketiga, ketika ucapan terima kasih sudah digunakan, thanks a lot sudah digunakan pula, kali ini saya ingin mengucapkan “matur nuwun” kepada dua punggawa Kemenkoan Internal mas Dadang dan mas WAP, karena tanpamu aku hanya “butiran debu” (red: ben rodo alay). Yang jelas ialah, bersama kalian tahun yang penuh dengan perjuangan serta menguras waktu, tenaga, dan pikiran saya ini terasa “anti-mainstream”. Ya, karena yang jelas meskipun kalian tak seperti “nestle” yang ada manis-manisnya gitu, namun kalian seperti aqua yang selalu menyehatkan.

Keempat, untuk nama-nama ini khusus saya ucapkan “ i miss you berattt”. Untuk Putri yang insyaALLAH jadi sekda Kota Semarang maap sering buat nangis. Harmonika punya banyak bintang yang berpijar. Untukmu Bima lekaslah move on dari marfuah, wanita diluar sana masih banyak, ingat ya kalau kamu jadi Kepala Daerah buatlah perpusakaan jalanan. Untukmu Vivi jangan terlalu sering “sambat” banyak-banyak bersyukur deh (red: wkwkwk). Untukmu Aminah, ciye yang backstreet diawal-awal masuk BEM, tapi hasilnya gak kan?, jangan lupa gorengan kalo ke PKMU (red: hehe). Untukmu Nidia, eh kalo udah dinihari tidur ya, jangan kebanyakan begadang. Untukmu Anisa, anak ini memang bandel dari dulu jaman hima, ojo cemberut terus, wes duwe cowok baru kok (red: :P). Untukmu Fajar, kutemukan potensimu dipertengahan musim, teruslah belajar yah, doaku kamu jadi sekertaris dinas pendidikan deh (red: amin). Khusus Umi yang telah berkhianat dengan berpaling menjadi sekertaris kabinet, tak doakan jadian sama Bejo (red: Amin).

Kelima, untuk nama-nama ini saya juga ucapkan “i miss u full”. Teruntuk, Niung, Hesti, Juli, Isfajar, Nunuk, Anita, dan Zizi, kalian itu istimewa membawa rasa yang berbeda untuk Unnes yang di Ngaliyan sana. Yang jelas, Seandaniya cinta itu bisa di copy paste akan ku copy cintanya Romeo dan Juliet dan ku pastekan dihatiku dan hatimu.

Selanjutnya, teruntuk Keluargaku Tegal, Anisa, Dimas, Kunni, Tari, dan Jova, maap gak bisa selalu ada, ongkosku tak sehebat cintaku pada kalian (red: ngerayu). Intinya untuk keluargaku di Ngaliyan dan Tegal, apapun yang terjadi kalau sedang di Cilacap mampir yah, ibuku siap masakin steak daging bdak (red: hahaha), jadilah keluarga selamanya, meskipun jarak memisahkan kita, tapi ingatlah dihati dan dipeta kita tak ada sejengkal kok (red: hehe). Kalian semua hebat, kalian semua jempolan.

Untuk semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, mba Aminah cs, mas Septian cs, mba Putri cs, Mas Aji cs, mas Dimas cs, mas Kasyfan cs, mas Umar cs, mas Maruf cs, mas Ulul beserta sindikat, mas Dadang cs, mas WAP cs, mas Amri cs, mas Memble cs, mas Abid cs, mas Farchan cs, mas Lutfi cs, mas Nurul cs, mas Wahyu cs, mas hanen cs, mas Eksan cs. Saya menyadari, lama-kelamaan rasa cinta ini terus tumbuh, dan alasan “besar” inilah yang membuat saya terus bertahan hingga detik ini. Sederhana sih, karena saya suka warna dan komposisinya. Rasa cinta bisa jadi tumbuh karena biasa, sedikit dipaksa supaya nilai-nilai yang dimiliki bisa berasa (red: rapat ojo podo telatan maneh). Komposisi dan warna yang luar biasa ini mengajarkan kedewasaan, mengantarkan pada zona yang berbeda. Tak pernah merasakan nyamannya suasana kos. Terus berpetualang dalam dinamika permasalahan. Ya, saya sadar saya suka membuat masalah, saya tahu waktu yang disediakan hanya sebentar pula.

Terima kasih BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora Perubahan, yang telah membuat kita semua jatuh bangun karena super padatnya agenda, deadline kegiatan yang memuakan hingga terakhirpun terbentuklah kementerian perkap yang digawangi oleh Faro. Disini saya berlatih untuk bersosialisasi dengan banyak kalangan, membumi diantara langit, ya demikianlah bahasa alaynya. BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora Perubahan memberi banyak pelajaran hidup, menemukan arti dari kekeluargaan. Bagaikan Erman dan Tasyia, BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora Perubahan itu Never Ending Story (red: hehe ojo baper ahh).

Sudahlah jangan lama-lama ceritanya entar “Baper” I love you BEM KM Unnes 2015 Kabinet Gelora Perubahan. Thank you for this chance that given to me. Ayo, kapan makan ditampah lagi, karokean lagi dan ngerjain orang lagi. Sumpah, hidup tanpa ngerjain orang itu, kaya mau makan eh nasinya abis. Entahlah gak jelas hahaha.

Ketika ku datang atas nama hati yang tergerak dan pengabdian penuh cinta. Ku berupaya berjuang sampai batas ku tak mampu lagi bergerak. Kemudian akupun temukan keluarga baru. Keluarga Perubahan!

0 komentar: