Malam ini
kutuliskan tulisan yang mendapat inspirasi cerita tentang seorang sahabat yang
banyak memberikan pembelajaran buat saya pribadi. Dia mungkin belum lama
mengenal saya bahkan bisa dikatakan seusia jagung hubungan persahabatan
kami.Bagi sayapribadi dia adalah sosok yang begitu baik khas dengan Bahasa yang
halus dan saya kagumi adalah sikapnya yang terkesan apa adanya yang tida
pernah dibuat-buat.Malam ini mungkin menjadi malampertama kegalauan yang
ia rasakan selama saya mengenalnya.Entah apapenyebabnya, saya coba untuk
mengungkapkan tapi apalah daya dia terlalu kuatuntuk menyimpan “rasa sakit” nya
yang membuat saya terus kewalahan untuk merayunya. Saya akui memang dia sosok
yang kuat walaupun dia tak pernah mengakuinya bahkan selalu cenderung
memperlemahdirinya namun tak sedikitpun tentang keluhannya meminimalisir rasa
bangga inisebagai sahabatnya.Dengan sedikit motivasi yang bagi siapa saja
yangmendengarnya biasa saja akan tetapi setidaknya mampu berikan obat merah untuk luka yang masih hangat.
Entah dari
mana datangngya tiba-tiba dalam sms yang kutuliskan muncul
kata“pembelajar”.Secara sederhana memahamipembelajar berarti orang yang
sedang belajar.Belajar memiliki makna yang luassebagaimana diungkan oleh Kleden belajar pada dasarnya
berartimempraktikkan sesuatu, sedangkan belajar tentang hanya sebatas padatahap mengetahui
saja. Demikianlah belajar bahasa Inggris berarti mempraktikkanbahasa Inggris, vocabulary,
conversation, dsb.
Begitu juga denganbelajar menulis, belajar menulis berarti mempraktikkan teknik
penulisan,memantik gagasan, belajar menuangkan kata, dsb. Selama pengetahuan
belumdiapropriasikan dan belum diambil sebagai bagian dari diri yang dapat
digunakanseperti seseorang menggunakan kaki dan tangannya, maka pada dasarnya
ia baru belajartentang. Dia baru
tahu tentang teori-teori bahasa Inggris dan kepenulisan,tapi belum tentu mampu
mempraktikkannya dengan baik.Sangat jelas bahwa apa yangdiungkapk itu
mengandung makna tori dan praktek.Kembali ke pembelajar menurutsaya orang yang
mengkombinasikan apa yang disampaikan kleden.Manusia adalahinsan pembelajar
tidak hanya sebatas pada buku,diktat mapun kitab akan tetapipembelajar yang
baik adalah mereka yang menyadari kesalahannya,kelebihannyaserta mampu mau
membaca situasi dan kondisi yang kemudian dijadikan sikapsebagai suatau
pembelajaran.
Padadasarnya
manusia pembelajar itu bukan dalam lingkup manusia biasa saja,terbuktisecara
historis religious ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama digua
hiro itu berisi tentang perintah iqroalias
membaca,padahal secara takdir nabi adalah manusia Fatonah yang cerdasdalam
segalanya akan tetapi Tuhan memerintahkan untuk belajar dalam hal ini
membaca.,membacadalam konteks yang begitu luas tentunya.Bagi seorang pembelajar
membaca berartimenempatkan posisinya dalam keadaan netral untuk mengambil nilai
dalam sebuah kejadian, kebahagiaan, masalah, godaan, tantangan sehingga selalu
menjadi pemikiryang positif terhadap suatu hal. Pembelajar bukanlah manusia yang
“grusa-grusu”dalam bertindak sehingga terkesan instan,tetapi mau menelaah lebih
dalam apayang harus dilakukannya.Pembelajar sejati tak pernah malu untuk
belajar kepada siapaun,kepada sahabat, kepada orang tua,kepada guru bahkan kepada
musuhsekalipun dan mungkin juga belajar dengan orang yang tidak waras
sekalipuntentu dengan cara dan teknik yang berbeda-beda.
Tentu
kita sering mendengar hidup adalah masalah jika tak ingin ada masalah
makasegera pensiun dari kehidupan.Masalah merupakan sebuah proses dalam
kehidupanini layaknya sebuah perangkat penting dalam sebuah mesin. Namun justru
karenamasalahlah yang sering mendewasakan pemikiran serta kemampuan untuk
mengatasiitu.Manusia yang hebat tentu mereka yang dapat menyikapi segala
masalahnyadengan bijak bukan dengan emosi sesaat yang kemudian menyalahkan
Tuhan danTakdir.Akan lebih bijaknya seperti yang tertera dalam sebuah baliho
yang pernahsaya temui dengan bertuliskan “berhentilah mengukur masalah
mulailah mengukir langkah”.sepertinya terlihat sederhana namun apabila kita
cermati lebih jauh tentu ada pesan yang begitu dalam sebagaicerminan masyarakat
kita. Kadang-kadang kita terlalu sibuk untuk menyesali masalah yang kita
ahadapi,berlarut dengan kesedihan namun tak ada langkah untuk memecahkan secara
tuntas persoalan itu.
Pembelajar bukanlah
orang yang sempurna, bahkan bagi saya seorang pembelajar akan selalumerasa bodoh
sehingga selalu memperbarui kapasitas dan kapabilitasnya sebagaimanusia
biasa. Saya merasa ada tingkatan luar biasa ketika seorang pembelajar mauterus
belajar, belajar tentang arti kehidupan ini lebih tepatnya. Tokoh-tokoh besar
dunia seperti Rasulullah, Usman Bin Affan, Ummar Bin Khattab, Ali Bin
AbiThalib, Enstein, Thomas Alfa Edison, Gelileo, Karl Max, Bill Gate, Jhon
fKennedy, Ausan Syu kyi, Soekarno, Hatta, Tan Malaka serta ratusan tokoh
dunialainnya saya rasa adalah seorang pembelajar ulung yang mengantarkan nama
merekadikenal oleh dunia.Pembelajar adalah proses menjadi seperti Andreas
Harefa katakan
“Tugas pertama manusia dalam proses menjadi dirinya yang sebenarnya adalah menerima tanggung jawab untuk menjadi pembelajar bukan hanya di gedung sekolah dan perguruan tinggi, tetapi terlebih penting lagi dalam konteks kehidupan”
Mengakhiri
tulisan ini saya menyadari bahwa pembelajar yang baik yaitumampu mengakui
kekurangannya serta mau mengupgrade untuk menjadi pribadi mulia dan tak malu
mengagumi orang lain atas dasar kelebihan dankekurangannya. Pembelajar harus
tuli, tuli terhadap ejekan dan hinaan yangmencoba melemahkan. Pembelajar harus
buta terhadap mereka yang menghadang penuhdendam dan seorang pembelajar harus
bisu untuk melemahkan orang lain. Dalam tulisan ini saya masih belajar kepada
siapapun termasuk dalam menulis jadi mohondimaklumi karena saya masih belajar
menulis. Saya akhiri Tulisan ini dengansebuah kalimat yang saya kutip dari
iklan rokok yang mencerminkan seorangpembelajar sejati.
“untuk yang tak pernah nyaman”
“yang tak pernah berhenti mencari”
“untuk siapa yang bertujuanuntuk tersesat”
“mengikuti kemana hati inginpergi”
“untuk yang malu untukmalu”
“berusaha sama agarberbeda”
“untuk yang takut”
“takut pada penyesalan”
“untuk sang pelopor dan sangpemberontak”
“lupa daratan pada setiaptantangan dan kemungkinan”
“untuk yang siap tersandungtanpa harus jatuh”
“untuk yang siap mencari dantersesat”
“untuk yang siap hidup untukdiri”
--------------------------------------------------------------
Surakarta,4
Januari
Ulul
Mukmin Harun
0 komentar:
Posting Komentar