Foto di ambil dalam Kepanitiaan PORSAF |
Dari
menteri aksi dan propaganda, kemudian menteri harmoni kampus, lalu di susul
menteri-menteri dan pejabat lainnya, yang jam demi jam terus menggulirkan
artikel tentang kecintaannya akan gelora kabinet ini, saya lagi-lagi ingin (ikut-ikutan).
Menonton, membaca dan memantau para petinggi elite kabinet yang dari kemarin
sudah meramaikan pergulatan dunia maya melalui jutaan peribahasa dan kata
mutiara, membuat semangat menulis saya tiba-tiba membara. Bukan hal apa, kalau
hal sedemikian rupa terus dibiarkan dan tak ada yang mengimbanginya, efeknya
akan sangat berpengaruh dalam jiwa kepenulisan kaum bawah (proletar). Walau
saya jauh dari tingkatan mereka, yang bukan menteri, yang bukan kabiro, apalagi
presiden mahasiswa :D. Perkenankan saya
yang berniat menulis sepatah dua kalimat yang mungkin tak begitu jelas, yang jelas
ini mewakili perasaanku pada gelora perubahan. Mohon di dengarkan dan menutup
mulutnya untuk bisu sebentar, jangan sampai terceloteh kata-kata yang terciri khas
oleh menteri perkimcilan. Ckckck
Pertama
yang mengajak saya masuk Bem Km adalah Hanend, sang maestro jalanan (oleh Ermon
menyebutnya begitu). Perlu di perjelas saya masuk saat oprec kedua, karenanya
kalian takkan menemukan wajah imut ini dalam bingkaian foto yang katanya sering
membuat Daus baper itu.
Bicara
mengenai Daus, sosok yang mudah untuk ditikung dan mudah baper ini, pertama
berkontribusi dengannya adalah saat OSMB, yang mana membuatku mengerti bahwa
sebuah kepanitiaan itu perlu suatu pengorbanan. (read:gadai motor)-(read:magelang-semarang
koyok banaran sekaran) :D. Saat ini pula saya sudah di tampar oleh kakak-kakak.
Apalagi mendengar keterangan daus yang merengek, melapor masalah ini itu pada
Ermon, woh... aku kembali semakin terlihat bodoh. Terimakasih Brader Firdaus
yang telah mengajarkan hal-hal berharga selama ini. Pesanku, mudah move on
yak..
Dari
Daus, kita akan bergeser ke Bima. Sosok lelaki yang berambut agak kruwel-kruwel
ini, sangat takut akan namanya Marfuah, eh.. amanah maksutnya. Sekali lagi,
amanah, bukan amanah masghon, atau amanah yang *tiiiiittt (sensor). Wkwkw. Bima
orangnya romantis, perayu, juga itu lho.. mudah banget bikin cewek baper.
Bersenanglah kalian kabinet gelora perubahan yang tak jadi korbannya, karena
beberapa sudah menjadi mangsanya. Hihihiu. Pesanku, buat perempuan yang itu
dijaga baik-baik ya Bim.
Oke..
lanjut ke Bertus, orang rembang yang terlihat dari timur ini, sedikit omong..
cuman kalau sekali omong itu langsung nusuk. Kayak sate (tusuknya) gitu yang
menusuk perutt lapar, enak-enak perih. Ih... sudahlah.. itu hanya sampel dari
kami yang kalangan bawah. Bukan hal tak mungkin suatu saat nanti kita akan
kembali bersatu. Daus sebagai pengganti Pak ulul, Bima sebagai pengganti Mas
erman, Bejo sebagai pengganti Mas kasyfan, dan saya sendiri tidak sebagai
pengganti siapa-siapa. :D omong-omong kepadatan jadwal kegiatan bemkm yang
betul-betul menggila ini, terbentuklah suatu kementrian, yaitu kementrian
keperkapan. Yang saya sendiri sebagai menterinya, tanpa SK dan rapat.
Kementrian yang beranggota oleh Agus, Anton, Arif, Bertus, Bejo, Bahij, Bima,
Daus, Najib, Sal-sa, sangat minim rapat, agenda kita hanya satu, usung-usung.
Sangat disayangkan, dalam sidang LPJ kemarin tak ada titik mangsa dari
kementrian ini. Hiks hiks
Dalam
kabinet gelora perubahan ini, aku temukan senior-senior yang tak pernah menunjukkan
senioritasnya. Mas Umar, Mas Ulul, Mas Kasyfan, Mas Erman, Mas Farchan, Mas
Hanend, Mas Aji, Mas Dimas tentunya juga Pak Pres dan Pak Wapres, juga semua
Mas dan Mbak-mbak yang ada di gelora perubahan. Kalian telah merubah alur jalan
hidupku, dan yang terpenting, sudah kalian ajarkan mengenai
ideologis-ideologis, dan kini sudah mulai aku tekuni. Doaku semoga kalian semua
sehat dan sukses, yang belum lulus cepat wisuda yaa.
Kalau
ditanya jujur, selepas bem km bubar ini saya sungguh sedih. Bukan karena aku
tak semujur Daus, Bima, atau Bertus yang kini sudah memiliki staf. Aku-pun tak
seperti mas Erman yang jauh-jauh hari sudah menyiapkan Tas kresek untuk
kesibukan di akhir masa mahasiswanya. Aku juga bukan seperti Pak Pres yang kini
sudah di demisioner (read:dengan terhormat), yang mungkin dalam beberapa hari
kedepan akan ngrumati pengikut IG-nya
sambil sesekali menulis kata mutiara di akun facebooknya yang sudah macam
episode sinetron itu, dengan materi yang tak jauh-jauh dari jomblo dan move-on,
padahal aku belum sepenuhnya yakin ia sudah move-on, karena bagaimanapun yang
aktivis itu yang paling membekas. Wkwkw. Sorry pak pres. Tapi janganlah kau
ikut bersedih-sedih karena membaca kalimat perpisahan ini, karena bagaimanapun
racun untuk menggelorakan perubahan sudah merasuk dalam sumsum tulang kita. Dan
marilah, kita berkarya di jalan-jalan yang berbeda, sambil sesekali jumpa untuk
membicarakan jalan yang beda, agar tak jauh benar-benar beda (masih dalam
koridor). Terakhir, jangan terlalu panik, jangan pula khawatir, angkat
cangkirmu, teguklah kopimu. Dari saya Irham Faro atau Faro Koma, sang menteri
perkap tanpa SK.
(Irham Faro - Menteri Perkap BEM KM Unnes 2015 sekaligus PPJ - Pengamat dan Penikung Jomblo)
(Irham Faro - Menteri Perkap BEM KM Unnes 2015 sekaligus PPJ - Pengamat dan Penikung Jomblo)
Terimakasih kalian sang penggelora perubahan !! Dariku.. Aku Sayang Kalian !!
0 komentar:
Posting Komentar