Sabtu, 23 Januari 2016

Foto di ambil dalam Kepanitiaan PORSAF

Dari menteri aksi dan propaganda, kemudian menteri harmoni kampus, lalu di susul menteri-menteri dan pejabat lainnya, yang jam demi jam terus menggulirkan artikel tentang kecintaannya akan gelora kabinet ini, saya lagi-lagi ingin (ikut-ikutan). Menonton, membaca dan memantau para petinggi elite kabinet yang dari kemarin sudah meramaikan pergulatan dunia maya melalui jutaan peribahasa dan kata mutiara, membuat semangat menulis saya tiba-tiba membara. Bukan hal apa, kalau hal sedemikian rupa terus dibiarkan dan tak ada yang mengimbanginya, efeknya akan sangat berpengaruh dalam jiwa kepenulisan kaum bawah (proletar). Walau saya jauh dari tingkatan mereka, yang bukan menteri, yang bukan kabiro, apalagi presiden mahasiswa :D.  Perkenankan saya yang berniat menulis sepatah dua kalimat yang mungkin tak begitu jelas, yang jelas ini mewakili perasaanku pada gelora perubahan. Mohon di dengarkan dan menutup mulutnya untuk bisu sebentar, jangan sampai terceloteh kata-kata yang terciri khas oleh menteri perkimcilan. Ckckck

Pertama yang mengajak saya masuk Bem Km adalah Hanend, sang maestro jalanan (oleh Ermon menyebutnya begitu). Perlu di perjelas saya masuk saat oprec kedua, karenanya kalian takkan menemukan wajah imut ini dalam bingkaian foto yang katanya sering membuat Daus baper itu.

Bicara mengenai Daus, sosok yang mudah untuk ditikung dan mudah baper ini, pertama berkontribusi dengannya adalah saat OSMB, yang mana membuatku mengerti bahwa sebuah kepanitiaan itu perlu suatu pengorbanan. (read:gadai motor)-(read:magelang-semarang koyok banaran sekaran) :D. Saat ini pula saya sudah di tampar oleh kakak-kakak. Apalagi mendengar keterangan daus yang merengek, melapor masalah ini itu pada Ermon, woh... aku kembali semakin terlihat bodoh. Terimakasih Brader Firdaus yang telah mengajarkan hal-hal berharga selama ini. Pesanku, mudah move on yak..

Dari Daus, kita akan bergeser ke Bima. Sosok lelaki yang berambut agak kruwel-kruwel ini, sangat takut akan namanya Marfuah, eh.. amanah maksutnya. Sekali lagi, amanah, bukan amanah masghon, atau amanah yang *tiiiiittt (sensor). Wkwkw. Bima orangnya romantis, perayu, juga itu lho.. mudah banget bikin cewek baper. Bersenanglah kalian kabinet gelora perubahan yang tak jadi korbannya, karena beberapa sudah menjadi mangsanya. Hihihiu. Pesanku, buat perempuan yang itu dijaga baik-baik ya Bim.

Oke.. lanjut ke Bertus, orang rembang yang terlihat dari timur ini, sedikit omong.. cuman kalau sekali omong itu langsung nusuk. Kayak sate (tusuknya) gitu yang menusuk perutt lapar, enak-enak perih. Ih... sudahlah.. itu hanya sampel dari kami yang kalangan bawah. Bukan hal tak mungkin suatu saat nanti kita akan kembali bersatu. Daus sebagai pengganti Pak ulul, Bima sebagai pengganti Mas erman, Bejo sebagai pengganti Mas kasyfan, dan saya sendiri tidak sebagai pengganti siapa-siapa. :D omong-omong kepadatan jadwal kegiatan bemkm yang betul-betul menggila ini, terbentuklah suatu kementrian, yaitu kementrian keperkapan. Yang saya sendiri sebagai menterinya, tanpa SK dan rapat. Kementrian yang beranggota oleh Agus, Anton, Arif, Bertus, Bejo, Bahij, Bima, Daus, Najib, Sal-sa, sangat minim rapat, agenda kita hanya satu, usung-usung. Sangat disayangkan, dalam sidang LPJ kemarin tak ada titik mangsa dari kementrian ini. Hiks hiks

Dalam kabinet gelora perubahan ini, aku temukan senior-senior yang tak pernah menunjukkan senioritasnya. Mas Umar, Mas Ulul, Mas Kasyfan, Mas Erman, Mas Farchan, Mas Hanend, Mas Aji, Mas Dimas tentunya juga Pak Pres dan Pak Wapres, juga semua Mas dan Mbak-mbak yang ada di gelora perubahan. Kalian telah merubah alur jalan hidupku, dan yang terpenting, sudah kalian ajarkan mengenai ideologis-ideologis, dan kini sudah mulai aku tekuni. Doaku semoga kalian semua sehat dan sukses, yang belum lulus cepat wisuda yaa.

Kalau ditanya jujur, selepas bem km bubar ini saya sungguh sedih. Bukan karena aku tak semujur Daus, Bima, atau Bertus yang kini sudah memiliki staf. Aku-pun tak seperti mas Erman yang jauh-jauh hari sudah menyiapkan Tas kresek untuk kesibukan di akhir masa mahasiswanya. Aku juga bukan seperti Pak Pres yang kini sudah di demisioner (read:dengan terhormat), yang mungkin dalam beberapa hari kedepan akan ngrumati pengikut IG-nya sambil sesekali menulis kata mutiara di akun facebooknya yang sudah macam episode sinetron itu, dengan materi yang tak jauh-jauh dari jomblo dan move-on, padahal aku belum sepenuhnya yakin ia sudah move-on, karena bagaimanapun yang aktivis itu yang paling membekas. Wkwkw. Sorry pak pres. Tapi janganlah kau ikut bersedih-sedih karena membaca kalimat perpisahan ini, karena bagaimanapun racun untuk menggelorakan perubahan sudah merasuk dalam sumsum tulang kita. Dan marilah, kita berkarya di jalan-jalan yang berbeda, sambil sesekali jumpa untuk membicarakan jalan yang beda, agar tak jauh benar-benar beda (masih dalam koridor). Terakhir, jangan terlalu panik, jangan pula khawatir, angkat cangkirmu, teguklah kopimu. Dari saya Irham Faro atau Faro Koma, sang menteri perkap tanpa SK.

(Irham Faro - Menteri Perkap BEM KM Unnes 2015 sekaligus PPJ - Pengamat dan Penikung Jomblo)

Terimakasih kalian sang penggelora perubahan !! Dariku.. Aku Sayang Kalian !!
Categories:

0 komentar: