Generasi muda identik dengan kreativitas, menciptakan
hal-hal yang dapat dijadikan sebagai karya dengan bermacam-macam inovasi. Dalam
era globalisasi saat ini menjadi generasi muda yang unggul bukanlah lagi
merupakan suatu pilihan tetapi hal tersebut menjadi suatu keharusan bagi bangsa
ini, sekiranya Indonesia ingin menjadi negara yang bermartabat dan disegani
dalam masyarakat internasional. Kontribusi dan peran pemuda dalam pembentukan
ASEAN Community yang akan tercipta
pada tahun 2015 sangatlah penting. Pemuda memiliki kontribusi yang besar untuk
pembentukan ASEAN Community 2015. Penciptaan
citra yang baik tentang Indonesia salah satunya sangat tergantung kepada
penciptaan produk kreativitas dari generasi muda. Saling bekerjasama dengan
sesame generasi muda dari Sabang sampai ke Merouke, menjalin persahabatan untuk kepentingan
Indonesia dalam kancah gerakan generasi muda ASEAN dan komunitas global.
Dalam menghadapi MEA
2015, amat penting bagi pemuda untuk memfokuskan diri pada aspek-aspek
fundamental dan kronis tersebut. Sebab aspek-aspek tersebut berkontribusi
dominan terhadap daya saing Indonesia menghadapi semua hubungan ekonomi
internasional. Menurut Daron Acemoglu dan James A. Robinson dalam bukunya “Why Nations Faill” (2012), sebuah negara
berpotensi menjadi negara gagal akibat salah dalam pengambilan kebijakan, yakni
ketika gagal dalam membangun institusi ekonominya. Para pengambil kebijakan
harus ingat bahwa krisis di Uni Eropa dan Amerika Serikat juga terjadi akibat
salah dalam mengambil kebijakan di masa lalu dan ketidakmampuan membaca
perubahan situasi. Bukan tidak mungkin prediksi-prediksi manis tentang
Indonesia di masa depan kandas akibat kesalahan perilaku pemimpin bangsa hari
ini. Pemerintah perlu memperhatikan dengan seksama strategi pemenuhan kebutuhan
pemuda dalam menghadapi MEA 2015.
Peran pemuda dalam
menghadapi AEC 2015 sangat dibutuhkan mengingat bahwa pemuda sebagai tonggak
perubahan. Fokus terhadap pemuda mesti menjadi prioritas. Misalnya, bagaimana
menekan angka pengangguran pemuda, menciptakan ide-ide kreatif agar para
sarjana dapat semakin besar memiliki minat menjadi wirausaha serta mampu
melakukan inovasi kebijakan lainnya. Berbagai tantangan di tingkat regional,
seperti era Komunitas ASEAN 2015, misalnya, harus diantisipasi, bagaimana
menyiapkan pemuda yang mampu bersaing dan jeli mengambil peluang pasar AEC
2015.
Salah satu upaya untuk
memberdayakan pemuda Indonesia adalah dengan penanaman dan pengembangan jiwa
kewirausahaan (entrepreneur skill). Diharapkan dengan penanaman entrepreneur skill sejak dini, pemuda
Indonesia mampu mendongkrak perekonomian Indonesia di masa depan terutama dalam
memasuki AEC 2015. Menghadapi berbagai tantangan di atas, kita menaruh harapan
terhadap kaum muda sebagai pewaris masa depan. Intervensi kebijakan yang tepat
bagi pemuda hari ini akan memberi dampak bukan hanya 20 atau 30 tahun ke depan,
namun bisa memberikan pengaruh bagi satu generasi selanjutnya.
Perlunya pemuda memberdayakan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi. Untuk merangsang pemuda untuk
berkonstribusi dalam pemberdayaan UMKM dan koperasi salah satunya adalah
diberikan kebebasan dalam berkreasi dan berinovasi, pemberian kredit selektif
di mana kredit ini diberikan hanya kepada peminjam yang ingin berwirausaha,
pemberian penghargaan kepada wirausaha muda, dan pemberian pelatihan
kewirausahaan sejak dini.
0 komentar:
Posting Komentar