Berbicara berkenaan
budaya tentu saja sangat menarik, terutama berkaitan dengan budaya lokal yang
kita kaitkan dengan prespektif global. Perkembangan budaya lokal di setiap
daerah tentu memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan semangat
ke-Indonesia-an, karena budaya maupun tradisi lokal tersebut mengandung
nilai-nilai sosial masyarakat. Namun dalam derasnya arus globalisasi, budaya
lokal pada sisi lain mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di sisi lain
juga mengakibatkan kerusakan dan pengkikisan budaya lokal yang luar biasa.
Contoh, seorang pemuda yang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan
berfoya-foya dalam dunia gemerlap malam ketimbang memahami budaya dan tradisi
di sekitar mereka, adapula semisal seorang pemudi yang lebih takjub dan
menikmati budaya k-pop ketimbang tari tradisional di daerah mereka, dan masih
banyak lagi contoh yang dapat kita temui disekitar kita. Ya, demikianlah realitas yang terjadi dalam masyarakat terutama
yang menjangkit masyarakat kekinian. Namun secara personal penulis percaya
bawasanya masih banyak budaya maupun tradisi lokal yang bisa diakui dimata
dunia. Salah satu budaya dan tradisi lokal tersebut ialah Sedekah Laut.
Sedekah Laut: The
Wonderfull Indonesia
Tradisi sedekah laut
merupakan sebuah bentuk rasa syukur yang hampir dimiliki banyak masyarakat
pesisir di Nusantara. Tradisi sedekah laut dihelat sebagai wujud syukur kepada
Tuhan atas limpahan kkekayaan laut yang dapat menghidupi para nelayan.[1]
Sedekah laut memang bagian dari keragaman bangsa Indonesia, budaya dan tradisi
ini hampir dilaksanakan diberbagai pesisir di nusantara Indonesia dan menjadi
daya tarik asing. Sebut saja beberapa daerah yang melaksanakan tradisi sedekah
laut ini ialah: Teluk Penyu di Kabupaten Cilacap, masyarakat Tegalsari di
Kabupaten Tegal, masyarakat Kecamatan Juwana di Kabupaten Pati, dan masih
banyak lagi. Ritual sedekah laut sangat kental terasa di wilayah Jawa khususnya
Pantai selatan dan utara Jawa. Ritual sedekah laut dikenal pada masyarakat awam
Jawa dengan definisi pemberian macam-macam sesaji, misal di wilayah pesisir
pantai selatan yang mempercayai adanya mitologi pemberian sesaji kepada ratu
kidul, sebagai bentuk rasa syukur (bertrima kasih) atas rejeki laut dan
keselamatan yang telah diterima saat melaut. Tidak berbeda pula dengan daerah
pesisir utara Jawa, misal Tradisi Sedekah Laut bagi masyarakat nelayan
Tegalsari Tegal, dalam hal ini dalah ritual sakral dengan tujuan untuk
mendapatkan keselamatan dan berkah dari Allah agar dapat memperoleh hasil
tangkapan ikan yang berlimpah, membersihkan lingkungan tempat tinggal dan
lautan dari sesuatu yang dipandang tidak
baik atau buruk serta jahat. Dalam tradisi labuhan atau sedekah laut juga ada
harapan, keinginan, agar masayarakat terhindar dari mala petaka yang menimpa
mereka apalagi ada kepercayaan dan keyakinan bahwa laut memiliki
karakteristik tertentu seperti ombak yang sangat besar, angin yang kencang akan
riskan dengan malapetaka.
Sedekah Laut: dari Budaya Lokal menuju Go Internasional
Globalisasi pada
hakikatnya ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi
selera dan gaya hidup masyarakat. Melalui media yang kian terbuka dan
terjangkau, masyarakat menerima berbagai informasi tentang peradaban baru yang
datang dari seluruh penjuru dunia. Namun, globalisasi telah meninabobokan
masyarakat dengan berbagai fitur yang ditawarkannya. Tentu saja, hal ini sangat
disayangkan karena kondisi yang terjadi saat ini adalah budaya lokal itu mulai
ditinggalkan dan bahkan sebagian masyarakat Indonesia tidak mau mengakui
kebudayaannya sebagai bagian dari mereka. Karakter masyarakat Indonesia yang
lebih menyukai budaya asing yang masuk mengakibatkan hilangnya budaya lokal
Indonesia secara perlahan-lahan.
Sebagai ritual budaya
yang dimulai sejak dahulu dan turun temurun, sedekah laut menjadi sangat layak
menjadi ikon pariwisata budaya di masing-masing daerah pesisir baik di utara
maupun di selatan Jawa. Mengembangkan sedekah laut mengarah pada pengembangan
budaya masyarakat pesisir Jawa. Yakni budaya sedekah laut tidak hanya menjadi
milik para nelayan, namun menjadi milik masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Untuk mengembangkan
sedekah laut go international bukan
pekerjaan yang mudah, butuh waktu yang lama, dan kerjasama dari berbagai
entitas mulai dari masyarakat hingga dukungan kebijakan dari pemerintah itu
sendiri. Namun yang perlu dilakukan adalah pertama,
perlunya pengembangan prosesi ritual menjadi prosesi yang sakral di mana
seluruh masyarakat ikut bersyukur atas kesejahteraan yang didapatkan. Prosesi
dikembangkan menjadi peristiwa budaya yang agung tanpa meninggalkan makna dari
sedekah laut. Tidak sekadar sebagai atraksi wisata saja. Lebih daripada itu,
sedekah laut juga dikembangkan sebagai sesuatu yang dinantikan setiap kalangan
baik masyarakat Indonesia sendiri maupun masyarakat dunia.
Kedua, menjadikan sedekah
laut sebagai ikon budaya yang ada di masing-masing daerah. Peran serta
pemerintah dan masyarakat untuk memromosikan sedekah laut pada wisatawan dalam
dan mancanegara menjadi sebuah keharusan. Selain itu, kesiapan penunjang
pariwisata, seperti hotel, akomodasi, dan transportasi perlu ditingkatkan
melalui berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang didukung masyarakat
daerah setempat. Promosi lewat pameran atau atraksi budaya di mancanegara
dengan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan berpromosi lewat
media-media nasional serta internasional menjadi hal yang paling relevan guna
mewujudkan budaya dan tradisi sedekah laut menjadi go international.
Ketiga,
menjadikan sedekah laut sebagai puncak kegiatan dalam sebuah paket wisata.
Selain melihat sedekah laut dengan yang dapat dijual disini ialah
hiburan-hiburan lain yang ditawarkan sebelumnya mulai dari sebuah opening hingga acara puncak dari sedekah
laut itu sendiri. Kemudian, paket wisata disini ialah bagaimana memaksimalkan
segala potensi yang ada di daerah tersebut dalam hal ini ialah pariwisata di
sekitar daerah tempat prosesi acara sedekah laut. Maka, apabila beberapa poin
yang dikumpulkan melalui berbagai studi referensi tersebut dilaksanakan baik
oleh masyarakat maupun pemerintah, penulis meyakini bahwa mewujudkan budaya dan
tradisi sedekah laut menjadi go
international ialah hal yang masuk akal ditengah arus globalisasi yang
begitu deras.
5 komentar:
keren kak..
Silahkan masukan dan sarannya di http://warungimpian.blogspot.co.id/
keren
keren http://warungimpian.blogspot.co.id/
https://warungimpian.blogspot.co.id/ artikelnya menarik
Posting Komentar