Bagiku semuanya begitu indah tatkala
angin malam nan sejuk menyelimuti langkah kita dibawah sinar bintang, di
lantuni deguran ombak di tepi pantai.
Bagiku romantis bukanlah sebuah ciuman
hangat dikening, melainkan cinta kasih yang begitu ikhlas diiringgi rasa
percaya untuk saling menjaga.
Ketika sang malam suram dan mendung
apakah itu bukan sebuah keromantisan? Bagiku itu masih sebuah keromantisan
selama kita masih sanggup menceritakan semua itu dalam suatu langkah-langkah
indah diserati komitmen yang indah.
Jarak yang jauh apakah itu tidak
romantis? Bagiku itu juga sebuah keromantisan karena hidup ini begitu indah
disertai dengan harapan untuk saling mengejar cita dan mimpi guna cinta dan
kasih.
Malam ini kutau ada seorang pria
menangis apakah itu tidak boleh? Boleh saja itu adalah tanda keromantisan jiwa,
keromantisan hati, dan bagaimana hati ini begitu mudah merasakan rasa-rasa dari
luar yang begitu sempurna.
Hari hari yang dihiasi kerinduan akan
mengantarkan kita pada sebuah kehangatan, kehatan jiwa keteguhan hati. Berharap
malam ini akan disambut oleh hari esok yang begitu indah.
Hari harus terus kita lewati, jalan
kita berbeda tetapi menuju tujuan yang sama memetik sebuah bunga diujung jalan
yang menyatukan dua jalan kita, kita harus jalan dan bertemu disana.
Suatu hari kita kan bersama menulis
mimpi yang indah dalam suatu realita, mengharapkan sebuah kasih indah yang
menghiasi hari-hari tanpa henti.
Menulis sebuah rasa hati malam ini
begitu luar biasa, ditengah dinginnya malam. Tak ada yang lain lagi selain kamu
dihatiku.
Tak ada kesimpulan yang diambil karena
hanya ada kerinduan yang menghiasi balada kali ini, merebahkan badan tuk sambut
hari esok.
Bagiku karya itu tak harus bagus, tak
harus menarik, tapi yang penting menggambarkan jiwa, dengan kata-kata yang tak
karuan dan itulah saya.
0 komentar:
Posting Komentar