Senin, 04 Januari 2016

Dalam kamus wikipedia di jelaskan bahwa Interaksi sosial merupakan su-atu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berda-sarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Jika ditelisik lebih dalam maka bisa barang tentu bila interaksi sosial ini pula dapat menyebabkan timbulnya perubahan sosial. Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial, dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat. Sehingga tidak salah jika Handoyo (2007) mengungkapkan bahwa perubahan sosial merupakan proses wajar dan akan berlangsung secara terus menerus. Kemudian, membicarakan perubahan sosial tidak dapat dipisahkan dengan membicarakan budaya[3]. Perubahan sosial (social change) dan perubahan budaya (culture chnage) hanya dapat dipisahkan untuk keperluan teori sedang dalam kehidupan nyata keduanya tidak dapat dipisahkan. Lebih lanjut, berbicara mengenai bahasa memiliki fungsi utama yang salah satunya ialah fungsi budaya (kultural).

Jelas secara filogenetik (hubungan jenis) bahasa adalah bagian atau unsur kebudayaan (Koenjraningrat, 1985: 2). Hal ini menunjukan bahwa bahasa cenderung selalu terlibat dalam semua aspek kebudayaan, keadaan ini mengakibatkan hubungan antara bahasa dan budaya terjadi sedemikian erat. Jika kita melihat daerah masyarakat sasaran study yakni Cilacap Barat yang meliputi wilayah Kecamatan Wanareja, Majenang, Dayeuhluhur, Karangpucung, dan Cimanggu, yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Barat. Sebagaimana dalam kamus wikipedia dijelaskan bahwa Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan budaya Jawa Banyumasan dengan budaya Sunda (Priangan Timur)[6]. Maka, tidak salah jika setiap orang di Cilacap bagian barat terutamanya, menggunakan tiga bahasa yakni: bahasa jawa, bahasa sunda, dan bahasa banyumasan dalam setiap pergaulannya.

Lebih lanjut, bahasa sebagai suatu sistem komunikasi adalah suatu bagian atau subsistem dari sistem kebudayaan, bahkan dari bagian inti kebudayaan. Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan, paling sedikit dengan cara mempunyai nama atau istilah dari unsur-unsur dari semua aspek kebudayaan itu. Sehingga, menjadi sangat relevan jika mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berasal dari Cilacap Barat juga menggunakan tiga bahasa ini dalam pergaulan mereka maupun dal setiap interaksi mereka. Karena tidak dapat dipungkiri hal ini sering ditemukan dalam kehidupan kampus di Universitas Negeri Semarang, dimana banyak mahasiswa yang berasal dari Cilacap Barat mampu bergaul dengan berbagai mahasiswa di Universitas Negeri Semarang yang kebanyakan menggunakan bahasa banyumasan, bahasa jawa, maupun bahasa sunda meskipun hal ini sangat sedikit jumlahnya. Sedikit banyak, kemampuan yang dimiliki mahasiswa Cilacap Barat yang menempuh study di Universitas Negeri Semarang dalam hal bahasa mampu.

Jika melihat ini dalam ranah sosiologi penggunaan tiga bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berasal dari Cilacap barat merupakan suatu bentuk interaksi yang harus memenuhi syarat-syarat terjadinya interaksi yakni adanya kontak sosial (social contact), yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar individu, antar inividu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itu kontak dapat pula bersifat langsung maupun tidak langsung. Kemudian, adanya komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada prilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin di sampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin di sampaikan oleh orang tersebut[7]. Sehingga tidak salah jika dalam setiap interaksinya mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berasal dari Cilacap Barat selalu memenuhi adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi yakni melalui penggunaan tiga bahasa dalam kehidupan sosial mereka.

Bertitik tolak pada pemikiran di atas penulis tertarik untuk melakukan kajian dengan judul : “Kehidupan Sosial Mahasiswa Cilacap Barat diUniversitas Negeri Semarang (Telaah Interaksi Pergaulan Menggunakan Tiga BahasaDaerah: Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Dan Bahasa Banyumasan)”.  Hal ini di karenakan terdapat beberapa karakteristik yang menarik yang ditunjukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang berasal dari Cilacap Barat terutama dalam penggunaan bahasa dalam kehidupan sosial di kampus Universitas Negeri Semarang. Kemudian, dalam penulisan paper ini penulis melakukan kajian literatur mulai dari artikel bebas, literatur internet, buku, maupun jurnal ilmiah selain itu juga melakukan metode wawancara pada narasumber.

Selengkapnya Download Disini!

0 komentar: